Transjender Menjadi Hal Biasa
Kebudayaan
dan pola pikir manusia tentu berbeda, dengan adanya perbedaan pasti akan tumbuh
sedikit atau bahkan banyaknya kesenjangan sosial. Manusia dilahirkan ke dunia
melalui perantara orang tua, yang dari setiap orang tersebut sudah memiliki
masing-masing takdir. Yaitu ditakdirkan ke bumi untuk menjadi perempuan ataupun
menjadi laki-laki.
Setiap
manusia menjalankan aktifitas kehidupannya seperti biasa, tetapi ada perbedaan
dengan segelintir orang yang berbeda dengan yang lain. Ada seorang perempuan
yang berpenampilan dan bersifat seperti laki-laki. Dan ada juga laki-laki yang
berpenampilan dan bersifat seperti perempuan. Itu semua tidak bisa kita
pungkiri karena itu semua adalah fakta adanya.
Manusia
menjadi seperti itu bisa karena banyak faktor, mungkin pada saat ia kecil
dilingkungannya ia setiap hari bergaul dengan laki-laki, ataupun sebaliknya.
Itu bisa menjadi faktor dimana ia bertingkah seperti laki-laki atau sebaliknya.
Dan dari kebiasaan tersebut tidak sedikit orang yang sudah merasa nyaman dengan
sifat dirinya dan mempunyai sifat kekurang puasan atas dirinya. Dan menjadikan
dirinya ingin merubah kelaminnya, yang biasa disebut transgender.
Transgender
di Indonesia mungkin masih dianggap sebagai hal yang “aneh”, dengan budaya kita
yang kental dan agama yang kuat. Mungkin bisa jadi orang yang melakukan
transjender tidak diterima di masyarakat. Berbeda dengan Thailand, Thailand
mentoleransi adanya kelamin ketiga tersebut. memang dulu sebelum transjender
belum marak, para orangtua malu akan tindakan transjender tersebut. Tetapi
semakin kesini, mereka malah menganggap bahwa transjender yang dilakukan oleh
anaknya adalah hal yang biasa saja.
Di
Thailand terdapat tempat operasi khusus untuk merubah kelamin. Dan harganya
mencapai dari 30 juta rupiah hingga 60 juta rupiah tergantung oleh kesulitan
operasinya. Dan tidak sedikit yang datang kesana untuk operasi transjender. Di
Thailand kaum transjender mempunyai julukan tersendiri, yaitu Ladyboys. Dan
disana pun terdapat universitas khusus untuk kaum transjender, yang bernama Universitas
Suan Dusit Rajabhat di Bangkok. Disana mereka belajar seperti umumnya. Dan
menurut sumber, mereka pun menuntut kepada pemerintah untuk dibuatkan toilet
khusus untuk transjender dan paspor khusus. **abeng
Labels:
Sekedar Info
Subscribe to:
Posts (Atom)