Pages

Labels

Sekedar Info (20) Games (13) FunVids (10) Tips and Trik (10) RYL (8) Health (1) Movies (1) Nature (1)

PILGUB JABAR 2013 DITENTUKAN OLEH POPULARITAS ATAU KOMPETENSI?

Tuesday, October 30, 2012





Tidak terasa beberapa bulan lagi tepatnya bulan Februari 2013, warga Jawa Barat akan melakukan pesta demokrasi, pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018. Namun, ada yang berbeda pada calon-calon gubernur Jawa Barat kali ini, beberapa diantaranya mungkin kita sudah familiar karena melihatnya di dunia pertelevisian, tidak heran berbagai media menyebutkan Pilgub Jabar 2013 sebagai “Perang Bintang”.

Seperti Rieke Diah Pitaloka yang sebelumnya menghiasi layar kaca, namun beberapa waktu tekakhir menduduki kursi di gedung DPR RI sebagai anggota, sekarang kader dari PDI Perjuangan  ini mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat. Dede Yusuf yang kita ketahui pernah juga menjadi artis, namun sekarang lebih kita kenal sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, dikabarkan ia adalah kandidat dari Partai Demokrat sebagai salah satu Cagub dalam Pilgub Jabar nanti. Selain kedua artis tersebut ada juga  Rachel Maryam yang juga anggota DPR RI yang sedang menunggu keputusan Partai Gerinda, dan muncul aktor sekaligus sutradara Deddy Mizwar akan ikut memeriahkan Pilgub Jabar.

Pada hakikatnya siapa saja boleh mencalonkan sebagai gubernur dan wakil gubernur, seperti yang dikatakan Hendrawan, pelaksana outsourching sebuah BUMN, “Mau artis, mau petani, mau tukang becak pun selama dia mampu kenapa tidak.” Seperti yang kita harapkan kesejahteraan yang lebih baik utuk warga Jawa Barat, kita tidak bisa begitu saja memilih hanya berdasarkan sosok yang ditampilkan dalam media. “Kita lihat dulu artis itu punya kemampuan apa, gelarnya apa, visi misi nya bagaimana.” Pandangan dari Sofyan, salah satu mahasiswa Politehnik Bandung.

Beberapa keuntungan Cagub yang berprofesi sebagai politikus sekaligus artis, mereka tidak sulit lagi memperkenalkan diri sebagai Cagub Jabar kepada masyarakat. “Kalau artis mungkin lebih di kenal oleh orang banyak, jadi untuk meminimalkan biaya kampanye”, papar Hendrawan kembali. Tidak ingin kalah Cagub lainnya jauh-jauh hari sudah memasang spanduk dan baligo terpampang di sepanjang ruas pinggir jalan agar masyarakat Jawa Barat dapat mengetahui kandidat Cagub dan mengangkat popularitas. Tidak heran jika kita melewati Jl. pelajar pejuang bertebaran spanduk dan baligo berukuran besar berisikan foto dan visi misi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang menyita perhatian indra penglihatan kita. Namun seperti yang di ungkapkan Galuh seorang atlet karate Sebetulnya kita tidak memilih berdasarkan besar atau kecil spanduknya atau baligonya melainkan kontribusi mereka terhadap jawa barat.”

Nyatanya popularitas ternyata berpengaruh terhadap Pilgub, bagaimana masyarakat akan lebih memilih yang mereka kenal figurnya atau populer di bandingkan melihat kopetensinya. Apalah arti kopetensi tinggi namun tidak dikenal oleh masyarakat? Tetap masyarakatlah yang akan memilih. Menurut salah satu aktivis Herry, “Jika Cagub yang tidak mempunyai populatitas dirasa berat untuk bersaing.” Pilgub sebelumnya 13 April 2008 Dede Yusuf sebagai calon Wakil Gubernur pada saat itu, bisa mengangkat sosok Ahmad Heryawan yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Barat dan mampu mengalahkan Agum Gumelar pesaingannya. Bagaimana pun media massa sangat dibutuhakan untuk membentuk pencitraan seseorang, “Bukan artis sekalipun namun mampu membentuk citra yang baik dan di kenal warga jawa barat”, Tuturnya kembali. Herry juga mengharapkan, “Siapa pun Cagub Jabar bukan hanya populer tentu diimbangi dengan kompetensi yang tinggi” (Ag/An/Bs/Br/Ek/No)

No comments:

Post a Comment