Tidak terasa beberapa bulan lagi tepatnya
bulan Februari 2013, warga Jawa Barat akan melakukan pesta demokrasi, pemilihan
gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018. Namun, ada yang berbeda pada calon-calon gubernur Jawa Barat
kali ini, beberapa diantaranya mungkin kita sudah familiar karena melihatnya di
dunia pertelevisian, tidak heran berbagai media menyebutkan Pilgub Jabar 2013
sebagai “Perang Bintang”.
Seperti Rieke Diah Pitaloka yang sebelumnya menghiasi
layar kaca, namun beberapa waktu tekakhir menduduki kursi di gedung DPR RI sebagai
anggota, sekarang kader dari PDI Perjuangan ini mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat.
Dede Yusuf yang kita ketahui pernah juga menjadi artis, namun sekarang lebih
kita kenal sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, dikabarkan ia adalah kandidat
dari Partai Demokrat sebagai salah satu Cagub dalam Pilgub Jabar nanti. Selain
kedua artis tersebut ada juga Rachel Maryam yang juga anggota DPR RI yang
sedang menunggu keputusan Partai Gerinda, dan muncul aktor sekaligus sutradara
Deddy Mizwar akan ikut
memeriahkan Pilgub Jabar.
Pada hakikatnya siapa saja boleh mencalonkan
sebagai gubernur dan wakil gubernur, seperti yang dikatakan Hendrawan,
pelaksana outsourching sebuah BUMN, “Mau
artis, mau petani, mau tukang becak pun selama dia mampu kenapa tidak.” Seperti
yang kita harapkan kesejahteraan yang lebih baik utuk warga Jawa Barat, kita
tidak bisa begitu saja memilih hanya berdasarkan sosok yang ditampilkan dalam
media. “Kita lihat dulu artis itu punya
kemampuan apa, gelarnya apa, visi misi nya bagaimana.” Pandangan dari Sofyan,
salah satu mahasiswa Politehnik Bandung.
Beberapa keuntungan Cagub yang berprofesi
sebagai politikus sekaligus artis, mereka tidak sulit lagi memperkenalkan diri
sebagai Cagub Jabar kepada masyarakat. “Kalau artis
mungkin lebih di kenal oleh orang banyak, jadi untuk meminimalkan biaya
kampanye”, papar Hendrawan kembali. Tidak ingin kalah Cagub lainnya jauh-jauh hari sudah memasang spanduk
dan baligo terpampang di sepanjang ruas pinggir jalan agar masyarakat Jawa
Barat dapat mengetahui kandidat Cagub dan mengangkat popularitas. Tidak heran jika
kita melewati Jl. pelajar pejuang bertebaran spanduk dan baligo berukuran besar
berisikan foto dan visi misi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang
menyita perhatian indra penglihatan kita. Namun seperti yang di ungkapkan Galuh seorang atlet karate ”Sebetulnya kita tidak memilih berdasarkan besar atau
kecil spanduknya atau baligonya melainkan kontribusi mereka terhadap jawa
barat.”
Nyatanya
popularitas ternyata berpengaruh terhadap Pilgub, bagaimana masyarakat akan
lebih memilih yang mereka kenal figurnya atau populer di bandingkan melihat
kopetensinya. Apalah arti kopetensi tinggi namun tidak dikenal oleh masyarakat?
Tetap masyarakatlah yang akan memilih. Menurut salah satu aktivis Herry, “Jika
Cagub yang tidak mempunyai populatitas dirasa berat untuk bersaing.” Pilgub
sebelumnya 13
April 2008 Dede Yusuf sebagai calon Wakil Gubernur pada saat itu, bisa mengangkat sosok Ahmad
Heryawan yang sekarang menjabat
Gubernur Jawa Barat dan mampu mengalahkan Agum
Gumelar pesaingannya. Bagaimana pun media massa sangat
dibutuhakan untuk membentuk pencitraan seseorang, “Bukan artis sekalipun namun
mampu membentuk citra yang baik dan di kenal warga jawa barat”, Tuturnya
kembali. Herry juga
mengharapkan, “Siapa pun Cagub Jabar bukan hanya populer tentu diimbangi dengan
kompetensi yang tinggi” (Ag/An/Bs/Br/Ek/No)
No comments:
Post a Comment